Indonesia diisi oleh banyak Pulau didalamnya. Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan masih banyak lagi kepulauan-kepulauan kecil lainnya. Di setiap pulau tersebut juga terbagi oleh beberapa provinsi, yang tentunya memiliki ciri khas yang berbeda-beda baik segi bahasa, makanan, adat istiadat, suku, dan lainnya. Sehingga, blog ini akan memberikan gambaran tentang keunikan-keunikan makanan khas Indonesia.
Pempek
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Pempek
Pempek adalah adalah makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut yang dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta komposisi beberapa bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam. Pempek biasanya disajikan dengan kuah yang disebut cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Pempek merupakan makanan khas Palembang - Sumatera Selatan.
Pempek memiliki banyak variasi, yaitu Pempek kapal selam (pempek telok besak), pempek telok kecik, pempek keriting, pempek lenjer, pempek kulit, pempek tahu, pempek adaan, pempek pistel, pempek udang, pempek belah, pempek panggang, pempek lenggang, dan lainnya.
Gudeg Gudeg adalah makanan khas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Gudeg biasanya dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek. Gudeg juga bisa ditemui di luar Indonesia, khususnya di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Gudeg secara tradisional diasosiasikan dengan Yogyakarta, dan Yogyakarta terkadang dijuluki "Kota Gudeg" (kota gudeg). Pusat restoran gudeg Yogyakarta berada di kawasan Wijilan sebelah timur Kraton Yogyakarta. Ada beberapa jenis gudeg; kering, basah, gaya Yogyakarta, gaya Solo, dan gaya Jawa Timur. Gudeg kering hanya memiliki sedikit santan dan memiliki sedikit kuah. Gudeg basah mengandung lebih banyak santan. Gudeg yang paling umum berasal dari Yogyakarta, dan biasanya lebih manis, lebih kering, dan berwarna kemerahan karena penambahan daun jati sebagai pewarna. Gudeg solo dari kota Surakarta lebih berair d
Roti Ganjel Rel Roti ini juga termasuk oleh-oleh khas Kota Semarang. G anjel rel kurang dikenal dibandingkan roti lainnya karena teksturnya tidak lembut sehingga agak alot (bantat) dan sulit dikonsumsi. Namun, beberapa produsen kini telah memodifikasi teksturnya agar dapat dinikmati pada zaman modern kini. Roti ini berbentuk kotak dan berwarna cokelat bertabur wijen, roti ini bercita rasa kayu manis. Teksturnya ulet dan padat dipadu dengan aroma cokelat serta kayu manis yang nendang di lidah. Karena teksturnya yang ulet, memakannya dua potong saja sudah cukup mengenyangkan perut. Ganjel rel ini merupakan peninggalan masa Belanda, nama aslinya adalah roti gambang--karena bentuknya yang mirip dengan alat musik gambang tetapi masyarakat Semarang lebih mengenalnya dengan nama “ganjel rel”. Disebut ganjel rel karena selain teksturnya yang bantat bentuknya juga seperti ganjel rel ( bantalan rel ).
Dadar Gulung Dadar gulung adalah kue tradisional yang didalamnya berisi kelapa manis di gulung adonan tepung terigu yang diolah warna hijau. Jajanan tradisional ini sering ditemukan di Jawa, baik Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, maupun Jawa Timur. Dadar gulung berawal dari pancake yang merupakan makanan populer di Eropa sejak tahun 1430 M. Pada perkembangannya juga makanan ini di adopsi oleh negara lain. Di Jerman dinamakan pfannkuchen. Di Perancis dinamakan Crepes.
Komentar
Posting Komentar